Credit Photo: Pexels |
Sekarang ini sangat mudah menampakkan kebaikan yang kita lakukan. Pada umumnya kebaikan itu ditampakkan melalui media sosial. Entah hanya berupa caption, atau wujud nyata ketika seseorang sedang berderma.
Tak ada yang salah dengan hal tersebut. Memberi bantuan kepada orang lain lalu di-posting ke media sosial dengan tujuan untuk memberi teladan bagi teman-teman lain agar mengikuti apa yang dia lakukan. Tak usah jauh-jauh, beberapa influencer atau orang yang diberi gelas crazy rich banyak melakukan hal tersebut.
Kalau ditanya apakah saya akan melakukan apa yang dilakukan beberapa orang tersebut, maka jawabannya tidak. Hal ini dikarenakan bukan tipikal saya meng-upload kebaikan di ranah publik. Bisa jadi orang yang saya bantu adalah teman saya sendiri dan dia membaca atau melihat postingan saya.
Tentu teman yang saya bantu akan merasa sedih atau malu, walaupun saya tidak menyebutkan identitasnya di status saya. Menjaga hati orang lain itu menurut saya penting, karena fase alay saya sudah lewat, wkwkwk.
Lalu untuk apa sih kita harus berbuat kebaikan kepada orang lain, berderma misalnya. Ada beberapa alasan seseorang ingin berderma kepada orang lain, di antaranya:
- Ingin mendapatkan pahala dari Tuhan
- Mendapat kepuasan batin tersendiri
- Agar dicontoh oleh orang lain, anak misalnya.
Zaman sekarang kita lihat banyak segala cara orang menolong sesama yang membutuhkan. Sebut saja melalui lembaga filantropi, kotak amal yang ada di masjid atau juga langsung memberi ke orang tersebut.
Kita bisa memilih mau menggunakan cara yang bagaimana untuk membantu orang lain. Sesuai dengan keinginan hati saja.
Ada kalanya seseorang yang kita kenal sangat membutuhkan bantuan. Namun jika kita membantunya terang-terangan bisa jadi dia akan tersinggung. Ada banyak cara membantu seseorang yang sedang membutuhkan tanpa dia harus tahu bahwa kita sebenarnya sedang membantu dia.
Bantulah Teman Dengan Caramu: Buat Agar Dia Tak Merasa Malu
Saya belajar untuk berempati pada teman ataupun kerabat lainnya. Misalnya saja ketika tahu ada kerabat yang terkena Covid-19, maka diam-diam saya mengirimkan makanan ke rumahnya. Begitu kurir sudah hampir sampai, saya langsung konfirmasi bahwa sebentar lagi ada yang datang untuk mengantar makanan.
Sementara untuk orang lain yang tidak saya kenal, ada beberapa cerita yang ingin saya bagikan ke pembaca blog ini bagaimana bentuk pertolongan yang tidak merendahkan orang lain.
1. Membeli Dagangannya
Jadi teman blogger saya yaitu Mbak Bayu Fitri bercerita ada seseorang yang sedang mengidap penyakit kanker, dan beliau aktif berjualan. Saya sebutkan saja ya akun Instagram milik beliau, siapa tahu pembaca blog saya ingin membeli dagangannya. Link Instagramnya https://instagram.com/dessyhandmade?utm_medium=copy_link
Namanya Mbak Dessy, beliau survivor kanker Nasofaring. Mbak Dessy merupakan mantan TKI. Dari informasi Mbak Bayu Fitri inilah akhirnya membuat saya penasaran dengan Instagram Mbak Dessy. Sampai akhirnya saya memberanikan diri untuk chat di WhatsApp beliau dan memesan keripik kentang Mustofa buatan beliau.
Saya membeli barang dagangan milik Mbak Dessy karena merasa prihatin dengan kisah hidup beliau. Akhirnya saya berpikir, bahwa mbak Dessy merupakan wanita hebat. Di tengah keterbatasannya, mbak Dessy tidak mau meminta-minta. Dia justru berjuang dalam membiayai pengobatannya dengan cara berjualan.
Dari sini saya belajar bahwa memberi bantuan kepada yang membutuhkan sebenarnya tidak sulit. Dengan cara membeli dagangannya mungkin sudah sangat membuat orang tersebut bahagia.
2. Membeli Barang Untuk Anak-anaknya
Terkadang kita sangat ingin membantu teman yang sedang kesusahan, namun takut membuatnya tersinggung. Jika itu rekan kerja saya, maka biasanya saya memberi bantuan melalui anak-anaknya.
Misalnya saja membelikan baju untuk anak-anaknya. Atau kebutuhan bulanan seperti bedak bayi, minyak telon dan lain sebagainya. Setidaknya dengan membelikan kebutuhan untuk anak dari teman yang sedang membutuhkan uang, beban mereka bisa terkurangi dan memakai uang tersebut untuk hal lainnya.
3. Memberi Kebutuhan Bulanan Untuknya
Ada orang yang merasa malu apabila menerima kebaikan dari orang lain berupa uang. Bahkan tak jarang mereka menolak jika diberi bantuan uang, karena menganggap fisik masih kuat untuk bekerja.
Hal ini wajar adanya, karena sebagai manusia kita punya harga diri. Namun jiwa kemanusiaan tetap tak terelakkan dalam diri seorang manusia yang ingin menolong kerabatnya.
Jika hal ini terjadi pada saya, biasanya saya akan membantu dengan cara membelikan kebutuhan bulanan seperti beras, gula dan peralaatan mandi. Dengan berdalih perlengkapan di rumah masih banyak dan akan mubazir jika menumpuk, kita bisa membantu teman dengan cara seperti itu.
Kesimpulan
Ada banyak cara menolong orang lain tanpa membuat mereka sedih da mungin tersinggung. Semua kembali kepada diri kita mau menggunakan cara seperti apa.
Yang terpenting dari semua itu adalah keikhlasan hati ketika memberi kepada orang lain.
Posting Komentar untuk "Memberi Tanpa Dia Tahu"