Organizer Sejak Zaman Kuliah

 
Organizer
Credit Photo: Pexels


Di tahun 2002 saya suka sekali mengkoleksi buku agenda. Walaupun akhirnya banyak dari buku agenda tersebut yang tidak terpakai, namun tetap saja saya membelinya. Mubazir sih sebenarnya, tapi mau gimana lagi. Kalau sudah suka rasanya kita rela menghamburkan uang demi barang favorit tersebut. 

Dari dulu saya suka sekali menulis. Menulis mengenai rencana harian, target kuliah sampai hal-hal tak penting lainnya. Biasanya saya suka menuliskan di dalam buku agenda tersebut. Uniknya lagi jika target tersebut banyak yang tak tercapai maka saya akan merobek lembaran agenda tersebut.

Seharusnya tidak usah dirobek ya, karena bisa untuk kenang-kenangan dibaca kembali. Setelah bosan dengan buku agenda, saya tertarik membeli organizer yang kertas di dalamnya dapat diisi ulang.

Ohya sebelum melangka lebih jauh bercerita mengenai barang berharga yang sudah saya miliki sejak bertahun-tahun lamanya, maka sedikit saya jelaskan mengenai arti organizer.

Organizer jika di dalam bahasa Inggris memiliki arti tempat penyimpanan. Sebenarnya tempat penyimpanan itu luas maknanya, bisa tempat penyimpanan pakaian, sepatu dan lain sebagainya.

Namun kali ini saya akan membahas organizer miliki pribadi yang berisi penyimpanan catatan harian milik saya. Kalau dulu zaman kuliah ada yang menyebutnya binder. Tapi saya kok lebih senang dengan istilah organizer, lebih keren saja didengar.

Saya memiliki 2 organizer yang masih tersimpan di lemari buku di rumah. Sejujurnya organizer tersebut lama tidak pernah saya isi dengan tulisan namun entah mengapa saya tidak ingin membuangnya.

Ketika kuliah dulu, organizer tersebut saya gunakan untuk menulis:
  1. Impian kecil dalam hidup
  2. Jadwal kuliah dan ujian
  3. Jadwal les privat
  4. Target-target dalam hidup
Untuk point nomor 3 merupakan pengalaman di saat saya menjadi guru privat dari satu rumah ke rumah lainnya. Saya jadi teringat perjuangan ketika harus memberikan les privat, dimana harus naik angkota untuk mencapai rumah murid yang saya ajar.

Mengenai impian hidup, rasanya setiap orang punya mimpi dalam menjalani hidup ini. Begitu juga dengan saya, namun mungkin dulu saya terlalu pesimis dengan mimpi tersebut sehingga jarang terealisasi. Namun justru ketika dewasa bahkan menginjak usia yang sudah tua, justru saya berani bermimpi tentang masa depan.

Organizer: Pengingat Bahwa Saya Dulu Suka Menulis

Di saat menulis artikel mengenai barang legend yang saya miliki, akhirnya secara sadar saya ingat bahwa diri ini ternyata suka menulis ketika berusia 20 tahunan. Hanya saja kegemaran tersebut tidak saya asah sehingga bertahun-tahun lamanya menjadi tumpul.

Andai saja saya sudah mengasah bakat terpendam itu, bisa jadi sekarang saya sudah menjadi blogger senior atau penulis buku. Tak apalah, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.

Walau dikatakan agak terlambat menjadi seorang blogger namun saya bangga bisa menjadi bagian dari profesi ini. Menjadi blogger menurut saya merupakan profesi bergengsi. Ketika mengetik nama kita sendiri di mesin pencari Google, rasanya bangga sekali ada nama dan wajah kita di halaman pertama Google.

Penutup

Ada kalanya barang milik kita yang sudah bertahun-tahun tersimpan di gudang, atau lemari ternyata memiliki makna di kemudian hari. Kita saja yang sering tidak sadar akan makna barang legend tersebut.

Tentunya setiap dari kita pasti memiliki sebuah barang yang akan dikenang sepanjang hidupnya. Entah karena barang tersebut merupakan pemberian orang lain, atau ada perjuangan tersendiri ketika mendapatkan barang tersebut.

Dengan memiliki barang kenangan yang sulit untuk dibuang karena memori yang melekat di dalamnya, semoga menjadikan diri kita makin menghargai proses kehidupan ini.

Posting Komentar untuk "Organizer Sejak Zaman Kuliah"