Menu Masakan Idul Fitri yang Melekat di Hati

 

Idul Fitri merupakan moment hari raya yang mungkin membawa kenangan tersendiri bagi saya. Hari raya yang diperingati oleh seluruh umat Muslim di seluruh dunia ini kalau di Indonesia merupakan ajang silaturahmi antar keluarga besar, tetangga dan juga kerabat.

Saya pribadi di Surabaya tidak memiliki keluarga besar dikarenakan semuanya berpencar di kota yang berbeda-beda. Alhasil ketika Idul Fitri tiba, saya, suami dan ibu hanya merayakan Idul Fitri bertiga saja di rumah sambil beranjang sana ke tetangga kiri dan kanan. Itupun tidak semua karena banyak di antara tetangga yang mudik ke mampung halamannya masing-masing.

Setiap Idul Fitri, suami pun harus bekerja di bandara dan kami bisa dibilang tidak pernah liburan setiap hari raya Idul Fitri tiba. Namun saya tetap bersyukur dikarenakan masih diberi umur panjang dan tubuh yang sehat sehingga bisa berkumpul bersama ibu dan suami. Tak masalah jika suami harus bekerja dulu di pagi harinya, toh kami masih bisa berkumpul di siang dan malam hari sambil menikmati hidangan hari raya.

Berbicara mengenai hari raya Idul Fitri, rasanya belum lengkap jika tidak menyantap hidangan sambil bercengkerama bersama keluarga. Maklum saja, sebulan lamanya kita berpuasa dan telah tiba saatnya hari kemenangan datang. Maka sudah sewajarnya jika ada dana, kita memasak hidangan yang bisa menambah hangat kebersamaan.

Bisa dibilang nafsu makan saya kalau hari raya Idul Fitri ini meningkat drastis. Baiklah, lupakan sejenak mengenai diet dan menahan nafsu lapar ya kalau hari raya tiba. Ada dispenssasi kurang lebih seminggu ketika hari raya Idul Fitri tiba. Ibu selalu masak makanan khas hari raya dari tahun ke tahun dan pernah membuat saya bosan.

Apa saja sih menu masakan Idul Fitri yang melekat di hati dan tak pernah bosan disantap setiap tahun, berikut menunya:

1. Opor Ayam

Opor merupakan hidangan khas Indonesia yang terdiri dari ayam ataupun telur yang direbus di dalam kuah dari perasan santan. Biasanya Ibu saya masak opor ayam dan telur sekaligus jadi satu, karena terkadang ada anggota keluarga yang bosan makan ayam, lalu bisa pilih variasi telur. 

Opor ayam pun bisa pilih apakah mau pakai ayam kampung ataupun ayam broiler, tergantung selera saja sih. Dengan bumbu bawang merah, bawang putih, kemiri, kunyit dan santan menjadikan hidangan opor ayam lezat.

2. Sambal Goreng Ati Ampela

Saya sangat suka dengan ati ayam, minus ampela sih sebenarnya, karena ampela ayam itu alot alias keras, wkwkwkwk. Namun tak apalah khusus hari raya Idul Fitri saya memberi dispensasi bagi gigi saya untuk mengunyah ampela yang agak alot.

Sambal Goreng Ati Ampela sendiri merupakan makanan yang berbahan dasar kentang, ati dan ampela ayam yang dimasak (lagi-lagi) dengan campuran santan. Dengan bumbu cabe merah besar, daun salam, lengkuas, bawang merah, bawang putih, cabai merah keriting menjadikan rasa dari sambal goreng ati lebih nampol di lidah dan biasanya saya suka makan digado saja.

3. Rendang Daging, Ayam atau Telur

Seperti yang kita ketahui bahwa Rendang merupakan makanan khas Padang namun dalam praktiknya banyak masyarakat Indonesia yang suka Rendang, walau bukan orang Padang. Rendang sendiri dikenal sebagai masakan yang berbahan dasar daging. Namun pada kenyataannya, daging dapat kita ganti dengan ayam ataupun telur tergantung dari dana yang dimiiliki.

Yang membuat Rendang sangat digemari oleh sebagian besar masyarakat Indonesia adalah rempah-rempahnya yang sangat menggugah selera, sebut saja sereh, daun jeruk, lengkuas dan jahe. 

4. Sayur Manisa

Bisa dibilang, 4 menu yang saya tulis ini hampir semuanya berbahan dasar santan. Tentu saja bagi kalian yang tidak suka santan, atau kuatir sakit di persendian karena terlalu banyak konsumsi santan, maka boleh mengganti menu dengan bahan dasar selain santan.

Memang saya akui, rasanya hari raya kurang afdhol kalau tidak masak makanan yang berbahan dasar santan. Salah satunya sayur Manisa, yaitu sayur yang terdiri dari campuran Manisa atau labu siam, udang, kacang panjang dan tentunya perasan air kelapa. Namun jika kalian cukup repot dengan keberadaan keluarga besar yang mudik, maka air perasan kelapa bisa diganti dengan santan instan kok. 

Sayur manisa sendiri di beberapa literatur yang saya baca bisa dimasak tanpa menggunakan santan. Namun bagi saya dan keluarga, kurang pas di lidah jika sayur manisa tidak menggunakan santan.

Tidak semua dari 4 menu di atas dimasak sekaligus setiap tahunnya. Selang-seling saja tergantung selera kami. 

Penutup

Bagi kalian yang suka travelling dan liburan ke berbagai tempat indah di Indonesia, bisa banget mengunjungi blog milik Kak Citra yang banyak mengulas mengenai tempat-tempat wisata menarik di Indonesia.

Tentu saja travelling merupakan kegiatan menarik yang bisa kita lakukan dengan perencanaan matang, khususnya dari segi keuangan. Selagi masih muda, menabunglah agar kalian bisa bepergian ke luar kota untuk liburan untuk menghilangkan penat setelah setahun bekerja.



Posting Komentar untuk "Menu Masakan Idul Fitri yang Melekat di Hati"