Ilmu parenting memang cakupannya luas sekali. Segala hal yang kita didik kepada anak bisa disebut ilmu parenting, yaitu bagaimana menjadikan anak memiliki beberapa budi pekerti sehingga nantinya bisa bersosialisasi di masyarakat.
Selain itu pula kita juga mengajarkan hal-hal kecil yang mungkin nampak sepele, tapi ketika dewasa bisa bermanfaat bagi si anak. Salah satunya mengajarkan anak untuk berhemat.
Berhemat sendiri merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam membelanjakan uang yang dimiliki secara bijaksana. Tujuan berhemat tentu saja agar pengeluaran tidak lebih besar dari pemasukan, agar uang sisa dalam satu bulan tersebut masih bisa ditabung untuk keperluan lain.
Dalam rumah tangga, tentu saja pasangan suami istri apalagi yang sudah memiliki keturunan diharapkan bisa berhemat dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Apalagi jika pasangan suami istri tersebut benar-benar memulai kehidupan rumah tangganya dari nol.
Ketika sudah memiliki anak maka orang tua sudah seharusnya mengajarkan kepada anak, apa yang telah mereka terapkan dalam kehidupan rumah tangga. Salah satu yang bisa diajarkan kepada anak adalah tindakan berhemat.
Mengajarkan anak berhemat semenjak mereka duduk di bangku sekolah tidak ada salahnya. Terlebih anak sudah mulai menerima uang saku dari orang tua yang akan digunakan untuk jajan di kantin sekolah misalnya.
Saya masih ingat cerita ibu dimana ada tetangga yang pernah mengeluh dikarenakan anaknya yang selalu mengamuk apabila keinginannya tidak terpenuhi. Usut punya usut ternyata tetangga tersebut selalu berusaha membelikan apa keinginan anaknya, dikarenakan ketika tetangga kecil hidup dalam ketidakmampuan secara finansial. Oleh karena itu tetangga tidak ingin melihat anaknya susah ketika dewasa sehingga apapun keinginan buah hatinya selalu dipenuhi. Bagai pisau bermata dua tentu saja hal itu tidak baik bagi tumbuh kembang anak. Anak menjadi manja dan bahkan di satu kesempatan seolah tidak mau memahami jika orang tua sedang ada keterbatasan finansial.
Maka dari itu mendidik anak untuk berhemat sedari kecil itu penting dikarenakan:
1. Menjadikan anak sebagai pribadi yang rendah hati
Hemat bukan berarti pelit. Berhemat artinya kita memiliki skala prioritas mana barang yang harus dibeli, mana yang bisa dipending.
Dengan mengajarkan anak berhemat dan membeli barang sesuai kebutuhan, maka secara tak langsung orang tua mendidik anak untuk rendah hati serta tidak bergaya hidup mewah.
2. Menyesuaikan kemampuan finansial orang tua
Berhemat juga berarti menyesuaikan pengeluaran dengan kemampuan finansial. Walau memiliki orang tua berkecukupan bahkan lebih, namun apabila anak dididik untuk hemat dari kecil, tentu saja dampaknya sangat bagus sampai anak beranjak dewasa.
Bagi orang tua dengan kemampuan finansial terbatas, maka sangat penting untuk mengajarkan anak berhemat agar mereka bisa memahami bagaimana kondisi perekonomian kedua orang tua.
Terkadang lingkungan pergaulan anak menjadikan mereka tidak mampu atau bahkan tidak mau berhemat. Seolah malu dengan teman lainnya jika terlalu berhemat. Disinilah peran orang tua begitu penting mengajarkan anak untuk hemat tanpa memandang penilaian dari teman sebaya.
3. Mengajarkan ilmu ekonomi sederhana kepada anak
Ilmu ekonomi itu luas maknanya. Ketika anak menginginkan suatu barang yang lama diidamkan, maka dia harus berjuang untuk mendapatkannya. Salah satunya adalah dengan menabung untuk bisa membeli barang impian.
Lalu bagaimana agar anak bisa menabung? Tentu saja disisihkan dari uang jajan yang diberikan oleh orang tuanya setiap hari. Dengan berhemat dan jajan sesuai kebutuhan, maka anak bisa menyisihkan sebagian dari uang saku dan beli barang impian.
Bukankah dalam hal ini ilmu ekonomi berhasil diterapkan.
Bagaimana? Apakah Anda sudah mengajarkan anak untuk berhemat? Yuk sebelum terlambat, mari ajarkan anak untuk berhemat.
Posting Komentar untuk "Ajarkan Anak Untuk Berhemat: Ini Alasannya "