Ayah Bunda pernah menghadapi anak yang minder? Tentu sangat tak nyaman apabila memiliki anak yang minder, apalagi anak juga butuh bersosialisasi dengan teman-teman mereka. Anak merupakan buah hati yang diharapkan ketika dewasa kelak mampu menjadi generasi penerus yang dapat membanggakan kedua orangtua.
Namun bagaimana jika dalam praktik di kehidupan sehari-hari, anak mengalami kendala dengan pergaulan mereka. Menjadi minder misalnya. Orangtua mana yang ingin anaknya tumbuh menjadi sosok yang minder dan bahkan tak punya teman.
Jadi saya teringat dengan saudara jauh yang dulunya punya anak perempuan bisa dikatakan minderan. Bagaimana tidak, sebut saja anak perempuannya bernama Ika dimana kalau ditanya oleh teman-teman orangtuanya selalu tidak pernah menjawab. Entah kenapa Ika bisa jadi seperti itu, namun ketika kecil Ika sangat pendiam sekali bahkan dengan tamu yang ke rumah. Saya pun pernah mengajak ngobrol Ika kecil namun dia hampir tak pernah menjawab pertanyaan saya.
Penyebab anak minder itu bermacam-macam, bisa karena lingkungan pergaulan maupun dari dalam keluarga itu sendiri. Saya pribadi ketika melihat anak yang minder juga tidak bisa menyalahkan karena semua kembali ke pribadi masing-masing.
Beberapa peristiwa yang bisa menyebabkan anak minder misalnya saja:
- Teman-teman yang tidak mendukung di lingkungan sekolah misalnya. Adanya kompetisi yang tidak sehat, jurang antara di pandai dan si bodoh atau si kaya dan si miskin membuat seorang anak bisa menjadi minder.
- Faktor keluarga dimana ada beberapa orang tua yang terkadang suka membanding-bandingkan anak-anak mereka, entah dari segi prestasi, fisik dan lain sebagainya. Hal inilah yang bisa memicu seorang anak menjadi minder dan bisa jadi tidak ingin bergaul dengan teman atau menjadi dekat dengan saudara kandungnya.
Tentu saja menjadi minder tidak baik bagi perkembangan mental seorang anak. Beberapa dampak negatif menjadi minder antara lain:
- Rentan mengalami stress, frustrasi bahkan depresi.
- Tidak ingin bersosialisasi dengan orang lain sehingga bisa mendapat label negatif dari lingkungan sekitar
- Kemungkinan mengalami demotivasi dalam hidup sehingga sulit meraih pencapaian dalam hidupnya.
Sedih banget donk kalau melihat anak yang minder sejak kecil. Saya pun pernah mengalami yang namanya minder, namun berusaha untuk menghilangkannya dan menganggap bahwa semua orang itu sama dengan saya sehingga tak perlu menjadi minder.
Nah, bagaimana agar Ayah Bunda membantu anak dalam menghilangkan rasa minder pada anak, berikut cara yang mungkin bisa membantu.
Anak Minder, Berikut Cara Menyikapinya
1. Ajak Anak Bertukar Pikiran dan Berdiskusi
Orangtua harus selalu ada di samping anak, sesibuk apapun mereka. Jika Ayah Bunda melihat anak minder dan selalu tertutup, ada salahnya mengajak anak untuk diskusi dan tukar pikiran. Tanyakan kepada anak mengenai aktivitas apa saja yang mereka lakukan ketika di sekolah. Dengarkan curhat anak apabila mereka punya masalah, jadilah pendengar yang baik.
2. Dukung Anak Untuk Beraktivitas di Luar
Anak yang minder biasanya selalu tertutup terhadap lingkungannya. Orangtua harus peka terhadap yang dilakukan oleh anak minder. Ajak anak untuk beraktivitas di luar, kalau perlu ikutkan kegiatan seperti les musik, les balet dan lain sebagainya. Dengan mengikuti kegiatan di luar, anak akan memiliki teman baru dan orangtua harus mendukung anak untuk bisa bergaul dengan teman-teman barunya.
3. Beri Pujian Pada Anak dan Stop Membandingkan
Jika Ayah Bunda mempunyai anak lebih dari satu, maka jangan pernah membandingkan diantara anak satu dengan lainnya. Semua anak itu unik dan mereka pasti memiliki kepribadian masing-masing. Orangtua harus memberi pujian kepada anak, walaupun mungkin mereka tidak berprestasi di sekolah. Pastinya ada bakat terpendam yang dimiliki anak di samping nilai akademis.
Demikian sedikit tips bagaimana menyikapi anak yang minder. Semoga bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Cara Menyikapi Anak yang Minder"