Credit Photo: viva.co.id |
Saya sering sekali mengikuti talkshow mengenai penyakit kusta dan ternyata selama ini masyarakat kita masih sering menyikapi penyakit tersebut dengan kurang bijak. Bahwa ada mitos jika kusta merupakan penyakit kutukan dan menjijikkan, sehingga penderitanya harus diungsikan bahkan sering dikucilkan oleh masyarakat setempat. Sungguh suatu pemahaman yang keliru dan harus diluruskan.
Kusta yang biasa kita kenal dengan sebutan lepra, merupakan penyakit kulit yang diderita seseorang disebabkan oleh bakteri yang bernama mycobacterium. Bakeri ini menyerang jaringan yang terdapat pada kulit pasien yang menderita.
Gejala ketika seseorang terkena penyakit kusta adalah bercak kemerahan pada kulit tubuh yang disertai dengan mati rasa dan pembengkakan pada kulit. Tentu saja tidak ada penyakit yang nyaman dirasakan ketika seseorang menderitanya.
Per tanggal 24 Januari 2022 menurut data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Indonesia merupakan negara ke-3 dengan kasus kusta yang cukup tinggi setelah negara India dan Brazil. Tentunya hal ini sangat memprihatikan, dimana sebagai rakyat Indonesia kita tentu menginginkan untuk selalu dianugerahi kesehatan agar dapat lancar dalam beraktivitas.
Penyakit kusta sendiri bisa disembuhkan asalkan pasien rutin konsumsi obat sesuai anjuran dan resep dokter. Pengobatan kusta yang disebut dengan terapi MDT (regimenMulti Drug Therapy) merupakan pengobatan yang dilakukan pasien selama kurang lebih 1 tahun untuk bisa menyembuhkan kusta itu sendiri.
Yang terpenting juga, salah satu faktor yang bisa mempercepat pasien kusta sembuh adalah dukungan keluarga serta perhatian dan kasih sayang untuk menyemangati pasien. Bukan lantas dikucilkan oleh keluarga dan kerabat. Hal ini justru akan membuat pasien kusta semakin stress hingga menghambat masa penyembuhan.
Adalah Ratna Indah Kurniawati, seorang perawat yang mengabdikan dirinya di Puskesmas Kecamatan Grati, Pasuruan Jawa Timur, dimana beliau peduli akan nasib serta masa depan pasien penderita kusta.
Ratna Indah Kurniawati merupakan perawat sekaligus pengelola Program Kusta di Puskesmas Grati, Pasuruan Provinsi Jawa Timur.
Jawa Timur sendiri merupakan daerah penyumbang penyakit kusta terbanyak di Indonesia. Bahkan seperti yang disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur pada tahun 2011, endemi penyakit kusta menyebar di Sumenep, Pamekasan, Bangkalan, Sampang, Jember, Probolinggo, Tuban, Lumajang, Situbondo dan Pasuruan.
Tentunya karena Jawa Timur menjadi penyumbang penyakit kusta terbanyak khususnya di Pasuruan, akan menjadi pekerjaan rumah bagi seorang Ratna Indah Kurniawati sebagai perawat, dimana beliau melakukan pendataan ulang meliputi wilayah kerjanya yang mencakup 9 desa. Pendataan ulang terhadap pasien kusta ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan terbaru kondisi kesehatan pasien.
Ratna Indah Kurniawati dan Perjuangannya Melawan Dusta Kusta
Ratna Indah Kurniawati tidak gentar meskipun kesehariannya harus tinggal dengan para penderita kusta. Maklum saja, tempat tinggalnya bisa dikatakan sebagai daerah endemi kusta. Sebagai seorang perawat, Ratna Indah Kurniawati sudah teredukasi dengan baik sehingga beliau tidak takut dengan stigma terhadap penyakit kusta itu sendiri. Hal ini dikarenakan Ratna mengetahui bahwasanya penyakit kusta dapat sembuh apabila minum obat secara teratur.
Ketika ada penderita kusta yang membutuhkan bantuan dari Ratna Indah Kurniawati, beliau pasti siap memberikan perawatan.
Ratna Indah Kurniawati yang lahir di Pasuruan, 23 April 1980 tetap terus melangkah untuk bisa memberdayakan penderita kusta yang selama ini dipandang sebelah mata. Sejak tahun 2008 bahkan Ratna Indah Kurniawati telah mengobati sebanyak 400 penderita kusta yang tersebar di 9 desa di Kecamatan Grati, Pasuruan Jawa Timur.
Tak mau hanya sampai di pengobatan saja, Ratna Indah Kurniawati juga berusaha memberdayakan pasien penderita kusta yang telah sembuh agar bisa mandiri melalui wirausaha.
Beberapa kegiatan yang diajarkan oleh Ratna Indah Kurniawati dalam upaya pemberdayaan pasien penderita kusta yang telah sembuh antara lain:
- Beternak jangkrik untuk pasien pria
- Pelatihan menyulam jilbab
- Belajar menjahit
- Pelatihan membuat bross untuk pasien perempuan
- Beternak ayam
Tujuannya adalah agar pasien kusta bisa mandiri secara ekonomi dan sosial. Bagaimana para penderita kusta tersebut dikucilkan ketika menderita kusta tentu saja tidak mudah bagi mereka untuk bangkit setelah sembuh. Apalagi tak jarang dari mereka para penderita kusta kesulitan mencari pekerjaan meskipun sudah dinyatakan sembuh total.
Ratna melakukan pendekatan kepada aparat desa, para stakeholder, dan tokoh masyarakat terkait permasalahan penyakit kusta yang masih sering mendapat stigma negatif ini. Tujuannya adalah memberikan pemahaman bahwa penyakit kusta apabila sudah diobati tidak akan menular lagi.
Ratna sempat mendapat penolakan dari suami sendiri, karena suami beliau sangat takut apabila anak-anaknya tertular oleh penyakit kusta. Namun akhirnya Ratna bisa memberikan pengertian serta edukasi kepada suami dan keluarga dan mereka pun bisa memahami niat baik Ratna bahkan memberikan dukungan moril.
Pejuang Hapus Stigma Kusta Peraih SATU Indonesia Awards
Dengan dukungan keluarga khususnya suami dan anak-anak, membuat Ratna Indah Kurniawati tetap semangat untuk bisa mengeliminasi kusta dan targetnya tahun 2009 penyakit kusta bisa diberantas total. Beliau berharap jangan ada stigma dan diskriminasi terhadap penderita kusta. Diakui Ratna bahwa menghilangkan stigma atau label buruk terhadap penderita kusta tidaklah mudah, namun beliau berharap agar masyarakat bisa menurunkan stigma dan diskriminasi terhadap pasien penderita kusta.
Karena kegigihan Ratna Indah Kurniawati dalam merangkul serta merawat para pasien kusta sampai mereka sembuh total akhirnya mengantarkan ibu dua anak ini menerima penghargaan SATU Indonesia Awards pada tahun 2011 dalam kategori Kesehatan yaitu Melawan Dusta Kusta.
Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards sendiri merupakan suatu bentuk program apresiasi dan juga penghargaan yang rutin setiap tahunnya diselenggarakan oleh PT. Astra International, Tbk. Penghargaan ini diberikan kepada para anak muda Indonesia yang telah memberikan kontribusi positif dan nyata dalam kehidupan bermasyarakat.
Semangat Ratna Indah Kurniawati untuk mengedukasi warga agar tidak takut dengan kehadiran pasien kusta di sekitar mereka, sekaligus membantu pengobatan pasien penderita kusta sampai sembuh, agar dapat berdaya secara ekonomi dan sosial patut menjadi inspirasi kita semua.
Semoga menginspirasi.
Referensi:
https://kominfo.jatimprov.go.id/read/laporan-utama/860
Posting Komentar untuk "Ratna Indah Kurniawati, Perawat yang Berjuang Hapus Stigma Kusta"